caleg gila


Pemilu legislatif di tahun 2009 ini memang uniq, kenapa bisa dikatan uniq?karena pada PEMILU Legislatif 2009 pesetanya tidak hanya dari kalangan elit politisi dari sebuah partai. peserta caleg di PEMILU Legslatif 2009 ini dimulai dari Ulama’, Elit Politisi, Artis, Tukang Parkir bahkan tukang sampah pun tidak mau kalah dalam meramaikan Pemilu Legislatif 2009 ini. inilah kehebatan pemilu legislatif 2009, semua masyarakat ikut berpartispasi (meskipun secara ILMU dan PENGETAHUAN tidak mumpuni).

Saya sih pada prinsipnya setuju-setuju aja jika mereka para ARTIS, TUKANG SAMPAH, TUKANG PARKIR dan lain-lain ikut meramaikan pemilu ini, asalkan mereka mampu untuk mengemban amanat rakyat ini dan bukan sebagai ajang mencari pekerjaan (pemilu kok kayak mencari pekerjaan aja ya..he he). Ulama’ dan politisi mungkin sudah teruji kredibilitasnya secara pengethuan (tentu tidak dengan kualitas mental korup dan sifat yang jelek lainnya…), lha kalau tukang parkir, tukang sampah???menurut saya mereka mengurus diri aja masih susah (bukan mau menghina ya…) apalagi mengurus masyarakat ini….padahal masih banyak orang di Indonesia ini yang secara kualitas melebihi mereka, tapai tidak ikut berpartisipasi (karena mereka tau bahwa politik dan mengemban amanat rakyat itu berat bung…)

Seperti yang kita ketahui, tidak semua parpol yang mencalonkan CALEG itu mendanai para CALEGnya so para CALEG tersebut harus rela merogoh uang dari kantong masing2..klau ulama dan artis si mungkin da pada kaya (walaupun tidak banyak yang harus hutang sana-sini….he), lha kalau tukang sampah dan parkir dapat uang dari mana???tentu pegadaian dan bank lah solusi mereka,so banyak yang stres bahkan meninggal setelah mengetahui hasil pemilu sementara (maklum, hartanya sudah habis dan hutang menumpuk untuk kampanyae), dan barusan saya melihat di berita sebuah stasiun televisi “Seorang Caleg mengambil televisi pemberiannya setelah kalah dalam pemilu legislatif 2009″

yang perlu diingat bagi teman-teman adalah,bahwa dunia politik itu memang kejam dan penuh dengan dengan kebohongan, so tidak usah ikut2an berpolitik jika tidak mempunyai kemampuan itu, yah hitung2 antisipasi lah dari stres dan meninggal mendadak setelah pemilu seperti para CALEG kita




Pemilu legislatif di tahun 2009 ini memang uniq, kenapa bisa dikatan uniq?karena pada PEMILU Legislatif 2009 pesetanya tidak hanya dari kalangan elit politisi dari sebuah partai. peserta caleg di PEMILU Legslatif 2009 ini dimulai dari Ulama’, Elit Politisi, Artis, Tukang Parkir bahkan tukang sampah pun tidak mau kalah dalam meramaikan Pemilu Legislatif 2009 ini. inilah kehebatan pemilu legislatif 2009, semua masyarakat ikut berpartispasi (meskipun secara ILMU dan PENGETAHUAN tidak mumpuni).

Saya sih pada prinsipnya setuju-setuju aja jika mereka para ARTIS, TUKANG SAMPAH, TUKANG PARKIR dan lain-lain ikut meramaikan pemilu ini, asalkan mereka mampu untuk mengemban amanat rakyat ini dan bukan sebagai ajang mencari pekerjaan (pemilu kok kayak mencari pekerjaan aja ya..he he). Ulama’ dan politisi mungkin sudah teruji kredibilitasnya secara pengethuan (tentu tidak dengan kualitas mental korup dan sifat yang jelek lainnya…), lha kalau tukang parkir, tukang sampah???menurut saya mereka mengurus diri aja masih susah (bukan mau menghina ya…) apalagi mengurus masyarakat ini….padahal masih banyak orang di Indonesia ini yang secara kualitas melebihi mereka, tapai tidak ikut berpartisipasi (karena mereka tau bahwa politik dan mengemban amanat rakyat itu berat bung…)

Seperti yang kita ketahui, tidak semua parpol yang mencalonkan CALEG itu mendanai para CALEGnya so para CALEG tersebut harus rela merogoh uang dari kantong masing2..klau ulama dan artis si mungkin da pada kaya (walaupun tidak banyak yang harus hutang sana-sini….he), lha kalau tukang sampah dan parkir dapat uang dari mana???tentu pegadaian dan bank lah solusi mereka,so banyak yang stres bahkan meninggal setelah mengetahui hasil pemilu sementara (maklum, hartanya sudah habis dan hutang menumpuk untuk kampanyae), dan barusan saya melihat di berita sebuah stasiun televisi “Seorang Caleg mengambil televisi pemberiannya setelah kalah dalam pemilu legislatif 2009″

yang perlu diingat bagi teman-teman adalah,bahwa dunia politik itu memang kejam dan penuh dengan dengan kebohongan, so tidak usah ikut2an berpolitik jika tidak mempunyai kemampuan itu, yah hitung2 antisipasi lah dari stres dan meninggal mendadak setelah pemilu seperti para CALEG kita



Baca Selengkapnya...

fenomena situ gintung


Fenomena Keajaiban Masjid di tragedi Situ Gintung.


Masjid Baiturrahman di Aceh.

Melihat kokoh berdirinya sebuah Masjid ditengah puing reruntuhan jebolnya tanggul Situ Gintung, sepertinya ada pelajaran berharga yang bisa di ambil disini. Secara logika sulit dibayangkan, bagaimana dahsyatnya ribuan kubik air menerjang dari ketinggian yang menggilas, menjebol apa saja yang merintanginya, hingga membuat semuanya luluh lantak, tetapi aneh sebuah masjid masih berdiri kokoh ditengah alur aliran air bah dadakan ini.

Fenomena aneh musibah Situ Gintung ini, mengingatkan kita dengan musibah yang lebih dahsyat yang terjadi di Aceh. Peristiwa tsunami di Aceh, yang menelan ribuan korban. Bahkan meluluh lantakan banyak pemukiman penduduk, hingga banyak penduduk Aceh yang selamat, kebingungan bukan hanya kehilangan sanak keluarga, tempat tinggal tetapi bahkan kehilangan tanah pekarangan.Saking dahsyatnya peristiwa tsunami ini menggusur apa saja, sampai-sampai warga menjadi tidak tahu lagi batas-batas lahan mereka, tembok-tembok pembatas, seakan ikut terangkat, tanah seperti sehabis diaduk hingga tidak ada batasan apapun yang terlihat. Tetapi lagi-lagi menjadi aneh sebuah Masjid masih berdiri kokoh ditengah reruntuhan kota atau pemukiman ini.

Masih dengan fenomena aneh Keajaiban Masjid ditengah reruntuhan ini, mengingatkan saya akan sebuah Masjid di Ambon. Pasca kerusuhan Ambon, di daerah pemukiman penduduk yang cukup padat dipusat kota Ambon. Di daerah pemukiman yang bernama Talake, daerah yang terletak diantara pemukiman lain yang bernama Waihaong dan Batu Gaja (Batu Gaja atau Batu Gantung, sepertinya saya agak lupa nama daerah pemukiman ini). Sekitar tahun 2002, saya termangu sekaligus kagum melihat sebuah Masjid berlantai dua yang berdiri megah ditengah puing-puing bangunan lain yang rata dengan tanah, sehabis terbakar. Setahu saya Masjid ini (sebut saja Masjid Talake), berdiri ditengah di apit ratusan bangunan rumah penduduk. Jarak antara Masjid dan rumah penduduk sekitar satu meter atau kurang dari satu meter. Artinya atap Masjid ini dan atap rumah-rumah penduduk nyaris bersinggungan, lebih mencengangkan lagi atap dan kubah Masjid ini terbuat dari seng, bahan yang sebetulnya mudah terbakar.

Dari keajaiban Masjid Talake ini, ada satu sentuhan yang membuatku merenung. Ketika memandangi kubah Masjid ini, seketika muncul fikiran dibenak saya di dasari dengan rasa dihati terdalam. Kubah Masjid ini seakan tersenyum, mengejek aku. Seolah Kubah Masjid ini berkata kepadaku: “hai kawan, apakah kamu masih menganggap aku ini hanya bangunan biasa?..yang hanya engkau lewati begitu saja, ketika engkau berjalan terhuyung dalam keadaan mabuk?”. Hemm..masa lalu yang gelap mataku nanar memandangi diriku sendiri, aku menjadi malu kepada diriku sendiri. Mulai saat itu tertanam kuat dalam diriku bahwa hanya ada satu “sumber kekuatan” dan “sumber kedamaian” di muka bumi ini, yaitu “kekuatan” dan “kedamaian” yang datang dari Pemilik bumi itu sendiri, dan tidak ada seorang manusiapun yang sempurna (perfect) selain Para Rasul dan Para Nabi-Nya yang tercatat dalam kitab-Nya.

Di dorong rasa prihatin atas tragedi Situ Gintung. Memaksa nurani ini berusaha melihat dengan fikiran terbuka bahwa dibalik musibah Situ Gintung ini di samping memang merupakan bencana alam, disini juga bisa diambil hikmah bahwa betapa pentingnya peran para perencana (arsitektur) dalam menentukan desain, rentang waktu daya tahan bangunan, dan maintenance yang tepat dalam penanganan sebuah bangunan, mengingat Situ Gintung merupakan danau buatan. Sekaligus mengingatkan kita bahwa harta benda, bukan segala-galanya (meski ini perlu dalam kehidupan fana ini), dalam beberapa peristwa di atas dapat diambil kesimpulan bahwa harta benda bisa hilang begitu saja, tanpa memperdulikan bagaimana susahnya kita mencarinya. Semoga bisa di ambil hikmahnya (khususnya buat diri saya pribadi). Dan semoga tragedi Situ Gintung bisa ditangani dengan baik oleh pihak-pihak yang terkait.

“Turut berbelasungkawa yang terdalam atas korban tragedi Situ Gintung”.




Fenomena Keajaiban Masjid di tragedi Situ Gintung.


Masjid Baiturrahman di Aceh.

Melihat kokoh berdirinya sebuah Masjid ditengah puing reruntuhan jebolnya tanggul Situ Gintung, sepertinya ada pelajaran berharga yang bisa di ambil disini. Secara logika sulit dibayangkan, bagaimana dahsyatnya ribuan kubik air menerjang dari ketinggian yang menggilas, menjebol apa saja yang merintanginya, hingga membuat semuanya luluh lantak, tetapi aneh sebuah masjid masih berdiri kokoh ditengah alur aliran air bah dadakan ini.

Fenomena aneh musibah Situ Gintung ini, mengingatkan kita dengan musibah yang lebih dahsyat yang terjadi di Aceh. Peristiwa tsunami di Aceh, yang menelan ribuan korban. Bahkan meluluh lantakan banyak pemukiman penduduk, hingga banyak penduduk Aceh yang selamat, kebingungan bukan hanya kehilangan sanak keluarga, tempat tinggal tetapi bahkan kehilangan tanah pekarangan.Saking dahsyatnya peristiwa tsunami ini menggusur apa saja, sampai-sampai warga menjadi tidak tahu lagi batas-batas lahan mereka, tembok-tembok pembatas, seakan ikut terangkat, tanah seperti sehabis diaduk hingga tidak ada batasan apapun yang terlihat. Tetapi lagi-lagi menjadi aneh sebuah Masjid masih berdiri kokoh ditengah reruntuhan kota atau pemukiman ini.

Masih dengan fenomena aneh Keajaiban Masjid ditengah reruntuhan ini, mengingatkan saya akan sebuah Masjid di Ambon. Pasca kerusuhan Ambon, di daerah pemukiman penduduk yang cukup padat dipusat kota Ambon. Di daerah pemukiman yang bernama Talake, daerah yang terletak diantara pemukiman lain yang bernama Waihaong dan Batu Gaja (Batu Gaja atau Batu Gantung, sepertinya saya agak lupa nama daerah pemukiman ini). Sekitar tahun 2002, saya termangu sekaligus kagum melihat sebuah Masjid berlantai dua yang berdiri megah ditengah puing-puing bangunan lain yang rata dengan tanah, sehabis terbakar. Setahu saya Masjid ini (sebut saja Masjid Talake), berdiri ditengah di apit ratusan bangunan rumah penduduk. Jarak antara Masjid dan rumah penduduk sekitar satu meter atau kurang dari satu meter. Artinya atap Masjid ini dan atap rumah-rumah penduduk nyaris bersinggungan, lebih mencengangkan lagi atap dan kubah Masjid ini terbuat dari seng, bahan yang sebetulnya mudah terbakar.

Dari keajaiban Masjid Talake ini, ada satu sentuhan yang membuatku merenung. Ketika memandangi kubah Masjid ini, seketika muncul fikiran dibenak saya di dasari dengan rasa dihati terdalam. Kubah Masjid ini seakan tersenyum, mengejek aku. Seolah Kubah Masjid ini berkata kepadaku: “hai kawan, apakah kamu masih menganggap aku ini hanya bangunan biasa?..yang hanya engkau lewati begitu saja, ketika engkau berjalan terhuyung dalam keadaan mabuk?”. Hemm..masa lalu yang gelap mataku nanar memandangi diriku sendiri, aku menjadi malu kepada diriku sendiri. Mulai saat itu tertanam kuat dalam diriku bahwa hanya ada satu “sumber kekuatan” dan “sumber kedamaian” di muka bumi ini, yaitu “kekuatan” dan “kedamaian” yang datang dari Pemilik bumi itu sendiri, dan tidak ada seorang manusiapun yang sempurna (perfect) selain Para Rasul dan Para Nabi-Nya yang tercatat dalam kitab-Nya.

Di dorong rasa prihatin atas tragedi Situ Gintung. Memaksa nurani ini berusaha melihat dengan fikiran terbuka bahwa dibalik musibah Situ Gintung ini di samping memang merupakan bencana alam, disini juga bisa diambil hikmah bahwa betapa pentingnya peran para perencana (arsitektur) dalam menentukan desain, rentang waktu daya tahan bangunan, dan maintenance yang tepat dalam penanganan sebuah bangunan, mengingat Situ Gintung merupakan danau buatan. Sekaligus mengingatkan kita bahwa harta benda, bukan segala-galanya (meski ini perlu dalam kehidupan fana ini), dalam beberapa peristwa di atas dapat diambil kesimpulan bahwa harta benda bisa hilang begitu saja, tanpa memperdulikan bagaimana susahnya kita mencarinya. Semoga bisa di ambil hikmahnya (khususnya buat diri saya pribadi). Dan semoga tragedi Situ Gintung bisa ditangani dengan baik oleh pihak-pihak yang terkait.

“Turut berbelasungkawa yang terdalam atas korban tragedi Situ Gintung”.



Baca Selengkapnya...

puisi buat sahabat


Sahabat,
Hari ini tanggal 29 Mei yang Bahagia bagimu,
Aku berharap dapat membawakan semua kemegahan bunga di bulan Mei untukmu,
Aku berharap dapat mengirimkan sebuah kejutan kebahagiaan untukmu,
Dengan berjuta corak warna

Dengan aneka keharuman bunga di bulan Mei,


Di bulan Mei yang indah ini,



Aku berharap,

Aku dapat menulis sebuah puisi untukmu,



Aku berharap,

Aku bisa melukismu, sebagai seorang Sahabat!


Namun aku tidak akan pernah mampu memberimu,
Karena aku tidak dapat mengekspresikan

perasaan ini,


Di dalam kehadiranmu,
Kau telah membawakan aku kegembiraan,

Kau membawakan aku rasa bahagia yang

tidak pernah berakhir,




Tidak ada kata-kata yang dapat mengungkapkan perasaan yang terdalam ini,


Karena hanya akan mengalir di dalam hatiku,
Selamanya … Selamanya …


Namun pada momen ini,
Aku dengan semua bunga di bulan Mei,
Aku dengan semua cahaya bintang,
Aku, ….diriku,
Pada hari yang indah pada tgl 1 Mei ini,



Mengucapkan,

Selamat Ulang Tahun, “Happy Nice Day for You !”

My Best Friend.



Sahabat,
Hari ini tanggal 29 Mei yang Bahagia bagimu,
Aku berharap dapat membawakan semua kemegahan bunga di bulan Mei untukmu,
Aku berharap dapat mengirimkan sebuah kejutan kebahagiaan untukmu,
Dengan berjuta corak warna

Dengan aneka keharuman bunga di bulan Mei,


Di bulan Mei yang indah ini,



Aku berharap,

Aku dapat menulis sebuah puisi untukmu,



Aku berharap,

Aku bisa melukismu, sebagai seorang Sahabat!


Namun aku tidak akan pernah mampu memberimu,
Karena aku tidak dapat mengekspresikan

perasaan ini,


Di dalam kehadiranmu,
Kau telah membawakan aku kegembiraan,

Kau membawakan aku rasa bahagia yang

tidak pernah berakhir,




Tidak ada kata-kata yang dapat mengungkapkan perasaan yang terdalam ini,


Karena hanya akan mengalir di dalam hatiku,
Selamanya … Selamanya …


Namun pada momen ini,
Aku dengan semua bunga di bulan Mei,
Aku dengan semua cahaya bintang,
Aku, ….diriku,
Pada hari yang indah pada tgl 1 Mei ini,



Mengucapkan,

Selamat Ulang Tahun, “Happy Nice Day for You !”

My Best Friend.


Baca Selengkapnya...