Pemilu Legeslatif




Tidak lama lagi pemilu akan hadir lagi di Indonesia. Tetapi ada yang berbeda pada pemilu kali ini, hampir semua komponen wakil rakyat dalam pemerintahan dipilih didalam pemilu. Hal ini sangat tampak khususnya dalam pemilihan anggota legislatif DPR pun yang dipilih oleh langsung rakyat padahal anggota legislatif itu banyaknya ada ratusan. Jumlah calonnya bisa mencapai ribuan tuh. Unik kan?

Dalam pemilu legislatif ini, saya menemui adanya hal unik dalam menentukan siapa calon-calon legislatif masyarakat. Salah satunya adalah calon-calon legislatif tidak atau kurang dikenal oleh masyarakat. Disini masyarakat akan punya kecenderungan untuk memilih calon-calon yang dia sudah kenal karena tahu track recordnya baik, atau juga masyarakat akan memilih calon-calon yang berasal dari satu lingkungan dengan mereka karena calon tersebut juga pasti punya kecenderungan untuk mengusahakan kesejahteraan lingkungan asalnya. Akhirnya nanti di DPR, setiap kelompok masyarakat akan mempunyai wakil-wakilnya.

Dalam pemilu kali ini juga, kita bisa memilih partai mana yang akan mewakili kita di DPR nantinya. Baiknya, jumlah partai yang ikut pemilu tidak sebanyak jumlah calon legislatif. Ada partai lama, ada partai baru, semuanya bertarung dipemilu kali ini.

Berikut ini saya akan memberikan berbagai tips memilih calon wakil kita:

1. Kenali calon
Semakin dalam kita mengenali calon, semakin mantap pilihan yang kita buat nanti. Kita bisa mempertimbangkan baik-baik bibit, bebet, dan bobot setiap calon dan mendapatkan yang terbaik. Pelajari asal-usulnya dan track recordnya.
2. Pilih pemimpin atau partai yang nasionalis
Pemimpin bangsa yang baik pasti adalah pemimpin yang mengutamakan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan dirinya sendiri ataupun kepentingan kelompok/partainya sendiri.
3. Pilih pemimpin atau partai yang cakap
Seorang pemimpin sebaiknya mempunyai kemampuan sebagai seorang pemimpin, pintar, bisa menangani tugas-tugasnya nanti didalam pemerintahan dengan baik, dan juga rajin. Cakap disini bukan berarti punya ijasah dan gelar yang banyak, tetapi memang benar-benar bisa menjadi pemimpin yang baik bagi seluruh warga dan masyarakat Indonesia, serta mampu mewakili bangsa kita di dunia internasional. Oh ya.. jangan memilih yang berijasah palsu ya, karena dia pasti tidak layak memimpin kita.
4. Jangan pilih pemimpin atau partai yang memberikan suap
Seorang calon pemimpin atau partai yang memberikan suap menunjukkan bahwa dia ingin menjadi pemimpin hanya untuk kepentingan dirinya sendiri. Jangan pernah memilih calon pemimpin atau partai yang seperti ini.
5. Pilih pemimpin atau partai yang dewasa dalam berpolitik
Seorang kandidat pemilu yang dewasa tahu bahwa mereka bertarung dengan benar dalam pemilu. Mereka siap menang dan juga siap kalah. Saat ia menang, ia tidak sombong. Saat ia kalah, ia tidak marah dan ia malah mendukung pemerintahan yang menang dengan sepenuh hati untuk menciptakan Indonesia yang sejahtera. Kandidat yang baik juga mampu mengarahkan pendukungnya untuk tidak anarkis saat ia kalah, malahan ia mampu menggerakkan pendukungnya untuk mendukung siapapun yang terpilih nantinya.






Tidak lama lagi pemilu akan hadir lagi di Indonesia. Tetapi ada yang berbeda pada pemilu kali ini, hampir semua komponen wakil rakyat dalam pemerintahan dipilih didalam pemilu. Hal ini sangat tampak khususnya dalam pemilihan anggota legislatif DPR pun yang dipilih oleh langsung rakyat padahal anggota legislatif itu banyaknya ada ratusan. Jumlah calonnya bisa mencapai ribuan tuh. Unik kan?

Dalam pemilu legislatif ini, saya menemui adanya hal unik dalam menentukan siapa calon-calon legislatif masyarakat. Salah satunya adalah calon-calon legislatif tidak atau kurang dikenal oleh masyarakat. Disini masyarakat akan punya kecenderungan untuk memilih calon-calon yang dia sudah kenal karena tahu track recordnya baik, atau juga masyarakat akan memilih calon-calon yang berasal dari satu lingkungan dengan mereka karena calon tersebut juga pasti punya kecenderungan untuk mengusahakan kesejahteraan lingkungan asalnya. Akhirnya nanti di DPR, setiap kelompok masyarakat akan mempunyai wakil-wakilnya.

Dalam pemilu kali ini juga, kita bisa memilih partai mana yang akan mewakili kita di DPR nantinya. Baiknya, jumlah partai yang ikut pemilu tidak sebanyak jumlah calon legislatif. Ada partai lama, ada partai baru, semuanya bertarung dipemilu kali ini.

Berikut ini saya akan memberikan berbagai tips memilih calon wakil kita:

1. Kenali calon
Semakin dalam kita mengenali calon, semakin mantap pilihan yang kita buat nanti. Kita bisa mempertimbangkan baik-baik bibit, bebet, dan bobot setiap calon dan mendapatkan yang terbaik. Pelajari asal-usulnya dan track recordnya.
2. Pilih pemimpin atau partai yang nasionalis
Pemimpin bangsa yang baik pasti adalah pemimpin yang mengutamakan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan dirinya sendiri ataupun kepentingan kelompok/partainya sendiri.
3. Pilih pemimpin atau partai yang cakap
Seorang pemimpin sebaiknya mempunyai kemampuan sebagai seorang pemimpin, pintar, bisa menangani tugas-tugasnya nanti didalam pemerintahan dengan baik, dan juga rajin. Cakap disini bukan berarti punya ijasah dan gelar yang banyak, tetapi memang benar-benar bisa menjadi pemimpin yang baik bagi seluruh warga dan masyarakat Indonesia, serta mampu mewakili bangsa kita di dunia internasional. Oh ya.. jangan memilih yang berijasah palsu ya, karena dia pasti tidak layak memimpin kita.
4. Jangan pilih pemimpin atau partai yang memberikan suap
Seorang calon pemimpin atau partai yang memberikan suap menunjukkan bahwa dia ingin menjadi pemimpin hanya untuk kepentingan dirinya sendiri. Jangan pernah memilih calon pemimpin atau partai yang seperti ini.
5. Pilih pemimpin atau partai yang dewasa dalam berpolitik
Seorang kandidat pemilu yang dewasa tahu bahwa mereka bertarung dengan benar dalam pemilu. Mereka siap menang dan juga siap kalah. Saat ia menang, ia tidak sombong. Saat ia kalah, ia tidak marah dan ia malah mendukung pemerintahan yang menang dengan sepenuh hati untuk menciptakan Indonesia yang sejahtera. Kandidat yang baik juga mampu mengarahkan pendukungnya untuk tidak anarkis saat ia kalah, malahan ia mampu menggerakkan pendukungnya untuk mendukung siapapun yang terpilih nantinya.



0 komentar:



Posting Komentar